Etiquetas

Perjalanan Menuju Pusat Inti Materi (1)
2:04 AM | Author: Mr.Xu

Saat ini aku memiliki sebuah mesin perubah ukuran yang aku namakan ‘The Size Manipulator’. Mesin tersebut aku simpan secara khusus dalam suatu ruangan, yang tidak seorangpun aku izinkan untuk memasukinya. Pintu masuk ruangan itu aku lengkapi dengan pengunci digital otomatis yang aku lengkapi dengan serangkaian kata sandi yang rumit. Lalu aku pasang sebuah papan nama yang aku tulis dengan huruf besar dan bertuliskan ‘No entry without permition’. Ruang itu aku namakan ’Imagination room’.

Mesin itu adalah sebuah mesin langka ciptaanku sendiri. Sudah beberapa bulan ini aku mengembangkan mesin itu dengan suatu kemampuan khusus agar dapat merubah ukuran suatu objek menjadi berukuran lebih besar maupun lebih kecil sesuai kemauanku dan mampu mengembalikannya lagi ke ukuran semula.

Persiapan Misi

Dengan beberapa kali percobaan dan pengujian, akhirnya tibalah suatu masa dimana saat ini saya harus mencobanya dalam sebuah misi khusus, yaitu misi rahasia yang aku beri nama sandi ‘The Explorer of substance’. Sebagai persiapan aku sudah membaca beberapa ‘textbook’ dan ‘Journal Ilmiah’ yang berkaitan dengan dunia mikroskopis penyusun materi.

Agar lebih hemat dan leluasa, aku merencanakan untuk menggunakan ‘sepeda ontel’ sebagai alat transportasi untuk menjalankan misiku ini. Alasan kenapa aku menggunakan ‘sepeda ontel’ kesayanganku itu adalah agar aku tidak perlu membeli bahan bakar untuk kendaraanku. Karena aku yakin di dunia mikoroskopis sana tidak ada pom bensin. Lagi pula dengan sepeda aku bisa berhenti dimanapun yang aku suka, tidak perduli ada rambu-rambu lalulintas dilarang berhenti atau tidak. Bahkan dengan ‘sepeda ontel’ aku pernah melewati per-empatan jalan tanpa berhenti meskipun saat itu lampu lalulintas menyala dangan warna merah. Bapak Polisi yang berjaga-jaga pun tidak memperdulikannya, mungkin karena aku tidak memiliki SIM atau STNK untuk di tilang. ‘Pokoknya biar nggak ribet aku pakai sepeda ontel saja’.

Akan tetapi masih ada satu permasalahan lagi yang harus aku pertimbangkan, yaitu bahwa di dunia mikroskopis sana belum tersedia jalur khusus yang disediakan bagi para pengendara sepeda. Akhirnya setelah melalui pemikiran yang panjang aku memutuskan untuk menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh seorang ilmuan Jepang, yaitu Prof. Doraemon yang dikenal dengan nama sistem ‘Baling-baling Bambu’ . Aku pasangkan sistem baling-baling bambu itu pada bagian belakang sepeda ontel-ku itu. Sehingga sepedaku sekarang lebih menyerupai ‘Silent Helicopter’ , yaitu semacam pesawat helikopter yang tidak bising seperti kebanyakan pesawat helikopter yang ada saat ini.

Sebagai media penjelajahan aku menggunakan sepotong tahu yang belum dimasak, yang aku ambil dari dapur istriku. Aku potong-potong tahu itu sekecil mungkin, sehingga pada suatu ukuran dimana pisau dapur pun sudah tidak dapat memotongnya lagi. Selanjutnya media potongan tahu tersebut aku letakkan pada ‘Target Area’ . Kemudian dengan menuntun sepeda modifikasiku aku menuju ‘Object Area’, suatu bagian dari mesin manipulatorku, tempat dimana objek yang akan dimanipulasi nanti akan di sinari dengan semacam sinar tak tampak (‘Invisible Light’) yang terdiri dari kombinasi beberapa gelombang elektromagnetik khusus. Sebagai panel kendali mesin, aku menciptakan suatu alat serupa ‘Remote Control’ yang terdiri dari beberapa tombol kendali dan sebuah monitor plasma mini sebagai indikator kendali.

4,0 x 10-10  meter

Pada layar monitor kendali aku ketikkan angka  “4,0 x 10-10” ( 4 per 10 milyar) , kemudian aku tekan tombol “Enter” pada alat kendali. Saat itulah aku merasa tubuhku terasa hangat dan sedikit rasa gatal pada sekujur badanku. Mungkin ini efek dari penciutan sel-sel tubuhku. Tiba-tiba saja seluruh benda di sekelilingku seperti membesar dengan cepat, lalu tiba-tiba suasana terasa hening. Sinar lampu yang semula terang benderang, tiba –tiba saja menjadi gelap gulita, aku tidak bisa melihat benda apapun berada disekitarku. Ini mungkin adalah efek dari penciutan tubuhku dan alat transportasiku yang mengecil dan hanya berukuran 4/10 milyar meter atau setara dengan 1/1000 dari panjang gelombang cahaya nampak.

Cahaya nampak adalah cahaya dimana sebuah benda masih mampu dilihat oleh mata telanjang. Rentang panjang gelombang cahaya nampak adalah berkisar antara 4 sampai 7 per 10 juta meter. Sebagai perbandingan adalah Sinar infra red yang tidak terlihat oleh mata telanjang mempunyai panjang gelombang lebih kecil dari 4 per 10 juta meter. Sedangkan sinar Ultra violet yang juga tidak terlihat oleh mata mempunyai panjang gelombang cahaya lebih besar dari 7 per 10 juta meter.

Aku mengambil sebuah kaca mata khusus, yaitu sebuah kacamata yang menggunakan system kerja mikrokop elektronik atau sering disebut dengan scanning tunneling microscope (STM). Dengan kaca mata khusus tersebut aku dapat melihat di kejauhan sana, potongan tahu yang sudah diiris-iris sangat kecil dan aku letakkan pada ‘target area’ terlihat seperti sebuah kubus besar yang besarnya seukuran sebuah gunung. Dengan menggunakan kaca mata khusus tersebut benda-benda disekelilingku seolah-olah seperti sebuah dunia monochrome, dimana semua objek yang aku lihat hanya nampak seperti gambar yang dihasilkan oleh sebuah televisi hitam-putih jaman dulu.

Aku dekati potongan tahu itu dan semakin dekat yang terlihat bahwa kubus tahu tersebut semakin lama seperti tersusun dari berjuta-juta bola tenis warna-warni, tentu saja dalam referensi yang masih monochromic (hitam dan putih), dimana perbedaan warna hanya ditandai dari perbedaan intensitas warna putih yang terlihat pada benda.

Tiba-tiba saja tubuhku merasa sangat letih, sepertinya ini adalah efek dari proses penciutan tadi, dimana sel-sel tubuh harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Lalu aku putuskan untuk beristirahat terlebih dahulu untuk mengumpulkan energi. Aku kemudian mengambil tenda portabelku yang aku simpan dalam tas ransel di punggungku dan mendirikannya. Lalu aku tidur di dalamnya.

“Hu waaah… sudah dulu ya..aku ngantuk nih…tidur dulu ya, sampai jumpa besok..da-daa…!?”

This entry was posted on 2:04 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 comments:

On 2/06/2009 07:01:00 PM , WiDHie said...

Selamat Datang di Dunia Fantasi I..!! Hehehe...

 

My Blog List

  • Laughing before it’s illegal - [image: laugh]Don’t be afraid to laugh. Laugh not make you look like a fool or make your authority will go down if you have appropriate reasons. But you ...
    15 years ago
  • TRiMaKaSiH CiNTa - *Dan bila aku berdiri* *Tegar sampai hari ini* *Bukan karena kuat dan hebatku* *Semua karena cinta* *Semua karena cinta* *Tak mampu diriku* *dapat berdiri t...
    15 years ago