Etiquetas

Misteri Lawang Sewu
7:11 PM | Author: Mr.Xu

clip_image002Sebagian pembaca mungkin pernah mendengar sebuah gedung peninggalan jaman penjajahan Belanda yang dikenal dengan nama “Lawang Sewu”. Gedung yang berada di kawasan Tugu Muda – Semarang ini adalah bekas kantor jawatan kereta api dan tempat penyiksaan para pribumi pada masa penjajahan dahulu. Gedung ini bahkan sempat dijadikan ajang uji nyali dalam sebuah acara stasiun televisi. Tetapi kita tidak akan membahas gedung “Lawang Sewu” ini dalam pengertian harfiahnya. “Lawang Sewu” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Pintu Seribu” ini akan kita pergunakan hanya sebagai analogi semata.

Pernahkah anda membayangkan seandainya anda terjebak dalam gedung yang memang memiliki seribu buah pintu, dan kebetulan anda juga sudah dibekali seribu buah anak kunci yang bisa dipergunakan masing-masing hanya untuk membuka satu pintu. Saat itu tiba-tiba anda berada dalam suatu ruangan yang mempunyai dua buah pintu, dimana pada pintu pertama adalah sebuah pintu yang menghubungkan antara ruangan dimana anda berada dengan ruangan lain atau menghubungkannya dengan sebuah tangga yang menuju lantai gedung di atasnya, dan sebuah pintu yang lain adalah pintu jebakan yang akan menyebabkan anda terperosok langsung ke dasar ruang-ruang bawah tanah. Apa yang akan anda lakukan ? Yang pertama anda harus lakukan adalah memilih pintu mana yang akan dibuka terlebih dahulu, lalu selanjutnya anda harus memilih satu dari seribu anak kunci untuk membuka pintu yang sudah anda pilih itu. Sungguh suatu kesulitan yang berlipat-lipat.

clip_image004Jika memang anda beruntung, maka anda akan mendapatkan sebuah pintu yang mengarah masuk ke ruangan lain, tetapi jika nasib sial sedang berpihak kepada anda, maka anda akan terjerembab masuk ke lorong-lorong bawah tanah dan tamatlah riwayat anda. Tentu berdasarkan skenario, anda akan mendapatkan pintu yang menuju langsung ke ruangan lain, sebab jika tidak maka tulisan saya ini akan berhenti sampai disini. Singkat kata akhirnya anda menemukan anak kunci yang tepat, dan anda kembali berada dalam ruang lain yang juga memiliki jumlah pintu yang sama, yaitu dua buah seperti ruangan pertama. Anda harus memilih lagi pintu dan anak kunci dengan jumlah pilihan yang berkurang satu. Pada ruangan kedua ini, lagi-lagi anda kebetulan menemukan anak kunci yang tepat untuk pintu yang menuju sebuah tangga yang membawa anda ke lantai berikutnya.

Sekarang, anda sudah berada pada ruangan yang terletak satu tingkat lebih tinggi dibanding ruangan sebelumnya. Lalu berkali-kali lagi anda kembali diuji dengan harus memilih satu di antara tumpukan anak kunci yang masih tersisa, dan semakin banyak pintu yang berhasil anda buka, maka semakin berkurang jumlah anak kunci yang harus dipilih. Hingga akhirnya, pada suatu ruangan, karena anda sudah terlalu lelah, maka konsentrasi anda juga mulai berkurang, dan akhirnya anda membuka pintu yang salah. Andapun terperosok, dan karena anda sudah berada pada lantai yang sangat tinggi, ketika anda terjatuh, anda langsung meregang nyawa. Lalu apa maksud dari cerita ini, kenapa tidak happy ending ? Sabar! Cernak cerita di atas perlahan-lahan, kemudian coba anda analogikan dengan paragraf berikut ini..

Ketika anda dilahirkan, maka anda mau tidak mau seakan terperangkap dalam suatu dunia yang memiliki beribu-ribu pilihan. Tuhan memberikan kita hidup sebagai manusia disertai dengan bermacam-macam kesempatan. Kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk boleh memilih apakah jalan kebaikan atau keburukan yang akan kita lakoni. Seperti halnya seorang bayi, ia dilahirkan layaknya kertas putih yang kosong yang masih memiliki banyak ruang untuk bisa ditulis, masih memiliki banyak kesempatan untuk bisa diraih. Semakin bertambah usia kita, maka akan semakin sedikit pilihan yang tersedia.

Setiap tahapan memilih adalah sebuah ujian kehidupan. Jika kita mampu melaluinya maka kita akan berada setingkat lebih tinggi dari kehidupan semula. Setiap tahun berlalu, anda diibaratkan seperti sedang membuka sebuah pintu untuk menuju ke ruangan lain yang masih bersih dan baru. Ruangan di mana di dindingnya nanti akan kita pasang lukisan-lukisan terbaru, yang berasal dari episode-episode hidup yang akan kita lalui selama setahun ke depan. Hingga pada saat  penghujung usia, maka kita pun menutup riwayat hidup kita. Kita harus meninggalkan buku yang akan menjadi sejarah dan mulai menjalani buku baru dimana tidak satupun halamannya kosong.

Ibarat sebuah situs web, buku baru itu bersifat “read only”, dia hanya berisi “log” dari aktifitas kita yang telah kita torehkan pada buku sebelumnya dan “link-link” yang akan memutar ulang setiap peristiwa . Jika anda menciptakan mozaik yang patriotik pada buku sebelumnya maka anda akan mendapatkan tampilan WEBSITE yang istimewa, tetapi jika mozaik yang anda ciptakan adalah sebuah petualangan hina, maka tampilan WEBSITE anda akan seperti monster buruk rupa dan menakutkan, dan anda akhirnya hanya bisa menyesali semua kejadian yang telah dilalui.

Penyesalan memang ditakdirkan untuk datang belakangan. Ingatkah anda bahwa dalam setiap ruangan tersedia dua buah pintu, pintu menuju kehidupan yang lebih baik dan pintu kematian. Artinya bahwa kita bisa melakukan kesalahan memilih pintu kapanpun , bisa saat berada dilantai satu, dua, atau berapapun. Begitu juga dalam kehidupan, Tuhan bisa memanggil kita kapan saja, dimana saja, bisa pada saat masih kecil, remaja, dewasa, atau setelah tua. Oleh sebab itu, mengapa kita harus menunggu renta untuk mau bertobat. Lakukan kebaikan mulai saat ini, mulai dari diri sendiri, karena setiap kebaikan akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang lain. Ingatlah bahwa jika anda sudah terperosok ke dalam lorong-lorong bawah tanah, ribuan anak kunci yang kita bawa, semuanya sudah tidak berguna lagi.

(Renungan diri untuk mencari hakekat)

This entry was posted on 7:11 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments:

My Blog List

  • Laughing before it’s illegal - [image: laugh]Don’t be afraid to laugh. Laugh not make you look like a fool or make your authority will go down if you have appropriate reasons. But you ...
    15 years ago
  • TRiMaKaSiH CiNTa - *Dan bila aku berdiri* *Tegar sampai hari ini* *Bukan karena kuat dan hebatku* *Semua karena cinta* *Semua karena cinta* *Tak mampu diriku* *dapat berdiri t...
    15 years ago