Etiquetas

Berbagi Ilmu dengan Sesama
7:43 AM | Author: Mr.Xu

Suatu hari aku melakukan "Browsing" di internet. Aku ketikkan kata kunci "analogi" pada sebuah pencari "google" dan kutekan tombol "search" untuk memulai pencarian. Akhir-akhir ini aku memang sedang tergila-gila sekali dengan istilah "Analogi", banyak situs sudah aku kunjungi untuk sekedar memahami apa pengertian sesungguhnya dari istilah tersebut. Bahkan aku sempat mencoba menulis dalam personal blogku yang aku beri judul " Analogi, sebuah konsep berfikir ", aku mencoba menuliskan pengertian analogi menurut pemahamanku dengan difinisi rekaanku sendiri. Oleh sebab itu saya mencoba membandingkan difinisi rekaanku itu dengan beberapa difinisi yang dituliskan oleh beberapa penulis untuk dapat lebih dalam lagi memahami pengertian analogi secara lebih lengkap.


Ada banyak situs muncul dari hasil pencarianku itu. Aku telusuri satu persatu, tiba-tiba ada sebuah artikel yang menarik perhatianku, sebab rasa-rasanya tema dalam judul artikel itu pernah aku diskusikan dengan seorang rekan kerjaku. "Mengajar, cara terbaik untuk belajar", begituluh judul artikel tersebut, rasanya aku dan rekanku pernah membahas sebuah analogi tentang teori " Hukum Bejana Berhubungan ", yang secara tidak langsung ada kesamaan dengan isi tulisan tersebut.


Teori "Bejana Berhubungan" adalah salah satu teori dalam "Fisika Dasar", yang seingatku dulu pernah aku dapatkan semasa SMA. Aku mencoba menganalogikan bahwa alam adalah sebuah tangki yang sangat besar, dimana banyak sekali misteri ilmu Tuhan tersembunyi di dalamnya. Jika kita mau mendekat kepada alam, maka Tuhan akan membuka misteri alam dan menyalurkan sebagian ilmunya kepada kita melalui sebuah pipa, langsung kedalam dasar tangki ilmu kita (perhatikan ilustrasi gambar di samping).


Dalam keadaan yang setimbang, dimana kita menyimpan ilmu kita hanya untuk diri kita sendiri, maka tidak terjadi aliran ilmu baik di pipa masuk maupun di pipa keluar pada dasar tangki ilmu kita.


Jika kita mau berbagi ilmu kita dengan orang lain, berati pada pipa keluar tangki kita (Me to Others) akan terjadi sebuah aliran. Aliran pada pipa keluaran tangki kita akan menyebabkan tekanan pada tangki ilmu kita sedikit-demi sedikit berkurang. Jika tekanan pada diri kita terasa berkurang, kita akan merasa sebagian beban fikiran kita seakan menguap dan fikiran kita terasa menjadi lebih ringan. Kita akan merasakan bahwa dengan mengajarkan ilmu kita kepada orang lain akan terasa kebahagian tersendiri, ada kesenangan tertentu yang tidak seluruhnya dapat kita gambarkan dengan kata-kata.


Tangki ilmu kita yang mulai berkurang tekanannya, akan memicu aliran pada pipa masukan tangki. Secara keseimbangan alam, karena tekanan pada tangki (Me) menjadi lebih rendah dibanding tangki (Environment), maka secara alami pula, alam akan mengalirkan Ilmu Baru ke dalam tangki ilmu kita. Misteri ilmu alam sedikit-demi sedikit mulai membuka tabirnya. Pengetahuan baru akan terus mengalir hingga batas kemampuan kapasitas tangki ilmu kita dan akan terbentuklah keseimbangan baru. Begitulah selanjutnya, semakin banyak ilmu yang kita bagikan kepada orang lain, akan semakin lebih banyak pengetahuan baru yang alam berikan kepada kita .


Sejalan dengan analogi di atas, maka aku sependapat dengan tema di atas, yang dituliskan oleh Teddi Prasetya Yuliawan, seorang praktisi NLP (Neuro Language Programing). Mengajar memang salah satu metoda belajar yang paling efektif. Menurut beliau, pada saat kita mengajarkan ilmu kita, maka kita akan berada pada keadaan disosiasi atau meta-position , dimana pada saat itu fikiran kita benar-benar dalam keadaan terbuka dan siap untuk menerima ilmu dengan mudah.


Yang lebih manarik adalah ulasan dari Iqbal Basri yang menanggapi tulisan Teddi di atas. Menurut Iqbal yang mengutip sebuah buku berjudul "How the Brain Learn " (David Sousa), Average Retention Rate setelah 24 jam belajar adalah Lecture(5 %), Reading (10 %), Presentation with audiovisual (20%),Demonstration (30%), Discussion group (50%), Practice by doing (75%),and Teaching others (90%). Jadi mengajar orang lain mempunyai tingkat retensi yang paling tinggi sehingga mengajar adalah merupakan cara yang paling efektif untuk belajar.


Maka jangan heran, apabila guru atau dosan kita semakin menjadi lebih pandai karena akan selalu mendapatkan satu pengetahuan yang baru. Marilah kita saling berbagi maka insya Allah ilmu kita akan semakin bertambah !

This entry was posted on 7:43 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 comments:

On 12/22/2008 06:00:00 PM , WiDHie said...

Seperti kata pepatah...Semakin banyak kita memberi semakin banyak saja yang akan kita peroleh lagi...

 

My Blog List

  • Laughing before it’s illegal - [image: laugh]Don’t be afraid to laugh. Laugh not make you look like a fool or make your authority will go down if you have appropriate reasons. But you ...
    15 years ago
  • TRiMaKaSiH CiNTa - *Dan bila aku berdiri* *Tegar sampai hari ini* *Bukan karena kuat dan hebatku* *Semua karena cinta* *Semua karena cinta* *Tak mampu diriku* *dapat berdiri t...
    15 years ago